Sunday, February 9, 2020

PUISI HALMAHERA TIMUR HUT - 16


Haltim Baku Jaga
Oleh : Trijan Abd Halim

16 Tahun Berdirinya Halmahera Timur
Semboyan adat negeri bersaudara masih terus bergema

Di seluru pelosok negeri bersuara
Membingkai diri dalam satu Klausa
Lima bot fay fiye

Haltim dan seluruh daratan adalah milik bersama
Itu titipan Tuhan pada ummatnya
Yang harus dijaga tanpa duka dan amarah

Amanah anak cucu pada generasi tua
Jangan biarkan kami menanggung sisa-sisa kehancuran dunia

Era terus berubah
Dari wilayah adat ke administrasi negara
Dari perkebunan rakyat ke prinsip kapitalis lewat kelapa sawit atas nama kemakmuran rakyat
Restu eksploitasi diambil atas dasar pemanfaatan sumber kekayaan alam
Bukan sumber daya alam

Harga komiditi Kopra Terjun Bebas
Petani miskin makin melarat
Bukannya bantu, kau malah bergaya bebas
Teken kontrak saja, yang terus kau prioritaskan

Janji CSR, daerah lingkar Tambang ring-3, ring-2 bahkan Ring-1 omong kosong belaka
Kita tidak sejahtera
Malah terpuruk dalam duka.
Buli, Mabapura adalah wilayah sekaligus fakta
Ukuran tingkat kemajuan daerah sekaligus kesejahteraan kita

Di Utara listrik tidak ada
Jaringan seluler jangan tanya
Proyek pembangunan tidak berkualitas
Dananya di pangkas di saku celana,
Aspal rusak, Ganti lagi, Bangun lagi, Biking Lagi

Mereka-reka lewat intuisi dan rasionalisasi
Renovasi sebenarnya tidak lebih dari halusinasi
Akhirnya konflik antar saudara sesama
Jadi penengah peredam isu yang tepat dan berguna

Bagaimana akan ku bahasakan
Makna “lima bot fay fiye” pada dunia
Jika yang nyata adalah merusak
Jika yang nampak adalah mengelak
Yang asli tanpa rekayasa
Proyek-proyek negara kau jadikan lahan utama

Sowoli ke Gotowasi, Kota Maba, Buli, Patlean, Jara-Jara,
Wasilei, Subaim, Sondo-Sondo.
Dari ujung Selatan ke Utara
Haltim tidak sentosa
Manipulasi angka dalam laporan kerja pada negara
Ku sumpahi kau mati di telan harta

Jangan memutar balikkan fakta
Menyulut api, lalu bersembunyi dibalik kepulan asapnya
Cakalele, Tifa, cokaiba, Siri-Pinang dan lala
Kain merah di kepala, Barisan serdadu di gunung tua
Masyarakat adat menolak lupa Ulah-ulah manusia kota

Salam basudara,
salam Nikel Batubara

Ku tari kan lala dengan segenap jiwa
Dalam lantunan si pemain fiol yang penuh karsa
Dalam setiap gerak tubuh, kaki, tangan dan mata
Terselip doa, pesan-pesan damai dan harapan para leluhur kita

Mari bakujaga

Salam damai
Halmahera Timur
💓

No comments:

Post a Comment